Entri Populer

Rabu, 20 Oktober 2010

Pengetahuan Bahan

Percobaan uji kekerasan
            Percobaan kekerasan (Hardness Test) yang akan dilakukan adalah percobaan kekerasan dengan cara mekanis statis (bukan mekanis dinamis) dan itu meliputi cara-cara Rockwell, Brinell dan Vickers.
            Ketiga cara tersebut diatas didasarkan pada cara penekanannya(indentation) suatu benda yang tidak terdeformasi kedalam permukaan logam yang diuji (specimen) kekerasannya, sehingga akan terjadi suatu bekas penekanan(lekukan) yang kemudian dijadikan dasar untuk penilaian kekerasannya, penekanan dilakukan sampai lekukan yang bersifat tetap. Logam yang akan diuji akan lebih keras bila bekas yag terjadi lebih kecil.
Cara Uji Kekerasan Rockwell
            Cara Rockwell ini juga didasarkan kepada penekanan sebuah indentor dengan suatu gaya tekan tertentu kepermukaan yang rata dan bersih dari suatu logam yang diuji kekerasannya. Setelah gaya tekan dikembalikan ke gaya minor maka yang dijadikan dasar perhitungan untuk nilai kekerasan Rockwell bukanlah hasil pengukuran diameter ataupun diagonal bekas lekukan tetapi justru”dalamnya bekas lekukan yang terjadi itu. Inilah kelainan cara Rockwell dibandingkan dengan cara pengujian kekerasan lainnya.
            Pengujian Rockwell yang umunya biasa dipakai ada ke jenis yaitu HRA, HRB, dan HRC. HR itu sendiri merupakan suatu singkatan dari kekerasan Rockwell atau Rockwell Hardness Number dan kadang-kadang disingkat dengan huruf R saja.
            Perincian selanjutnya dapat dilihat pada mata kuliah Metalurgi Fisik ataupun ilmu-ilmu material lainnya. Pada praktikum ini yang akan dilakukan adalah mengetahui bagaimana cara mendapatkan nilai kekerasan dari suatu logam melalui uji kekerasan HRB dan HRC. Untuk mendapatkan nilai HRB harus menggunakan sebuah indentor berupa bola baja yang disepuh dengan ukuran Ø 1/16” dan ini digunakan untuk jenis logam yang tidak mendapatkan perlakuan pengerasan sebelumnya (sepuh) dan untuk semua jenis non-ferrous dalam kondisi padat. Sedangkan untuk mendapatkan nilai HRc digunakan sebuah indentor berupa kerucut diamond yang memiliki sudut  puncak 120° yang ujungnya dibundarkan dengan jari-jari 0,2 mm dan dipakai untuk menentukan kekerasan serta jenis-jenis logam lainnya yang keras. Kerucut diamond biasanya disebut juga “brale”.
Bahan-bahan atau perlengkapan yang dipakai untuk pengujian kekerasan Rockwell adalah sebagai berikut :
1.      Mesin Pengujian kekerasan Rockwell
2.      Indentor (penetrator) berupa bola baja berukuran Ø  1/16” dan kerucut diamond 120°
3.      Mesin gerinda
4.      Ampelas kasar dan halus
5.      Benda uji (Test Specimen)

Cara Uji Kekerasan Brinell
            Cara Uji Brinell dilakukan dengan penekanan sebuah bola baja yang terbuat dari baja Chrom yang telah dikeraskan dengan diameter tertentu, oleh suatu gaya tekan secara statis ke dalam  permukaan logam yang diuji tanpa sentakan . permukaan logam yang harus diuji harus rata dan bersih. Setelah gaya tekan ditiadakan dan bola baja dikeluarkan dari bekas lekukan, maka diameter paling atas dari lekukan tadi diukur secara teliti untuk kemudian dipakai untuk penentuan kekerasan logam yang diuji dengan menggunakan rumus:
                       
                                                BHN =               2P                
                                                              π  [(D - √ ( D² - d² )]

Dimana :
            P = Beban yang diberikan ( KP atau Kgf )
            D = Diameter indentor yang digunakan
            d = Diameter bekas lekukan
           
Kekerasan ini disebut kekerasan brinell yang biasa disingkat dengan HB atau BHN (Brinell Hardness Number). Bertambah keras logam yang diuji bertambah tinggi nilai HB.
Bahan-bahan atau perlengkapan yang digunakan untuk uji kekerasan Brinell adalah sebagai berikut :
1.       Mesin Uji kekerasan Brinell
2.       Bola baja untuk Brinell (Brinell Ball)
3.       Mikroskop pengukur
4.       Stop Wacth
5.       Mesin gerinda
6.       Ampelas kasar dan halus
7.       Benda Uji (Test Specimen)

a.         Mesin Percobaan Kekerasan Brinell       
            Mesin Uji Kekerasan Brinell (Brinell Hardness Test) harus dipelajari terlebih dahulu oleh masing-masing praktikan dan bila perlu mencatat hal-hal yang kiranya nanti diperlukan bagi pembuat laporan, misalnya sebagai berikut :
1.      Merek tipe, nomor seri, tahun pembuatan dan kemampuan mesin secara keseluruhan.
2.      Bagian-bagian utama dari mesin
3.      Gambar sketse mesin secara keseluruhan
4.      Cara-cara pemakaian mesin
Bila kita memakai bola baja untuk uji Brinell, biasanya yang terbuat dari baja Chrom yang telah disepuh atau ada juga Cementite Carbide, bola Brinell ini tidak boleh berdeformasi sama sekali disaat proses penekanan kepermukaan logam uji. Standar dari bola Brinell yaitu mempunyai Ø 10 mm atau 0,3937 in, dengan penyimpangan maksimal 0,005 mm atau 0,0002 in. Selain yang telah distandarkan seperti diatas terdapat juga bola-bola Brinell dengan diameter lebih kecil(Ø 5 mm, Ø 2.5 mm, Ø 2 mm, Ø 1 mm, Ø 0,65 mm) yang juga mempunyai toleransi-toleransi tersendiri. Misalnya untuk diameter 1 s/d 3 mm adalah lebih kurang 0,0035 mm, antara 3 s/d 6 adalah 0,0004 mm dan antara 6 s/d 10 mm. Karena penggunaannya tergantung pada gaya tekan (P) dan jenis logam yang diuji, maka praktikan harus dapat memilih diameter bola yang paling sesuai.




Sistem Produksi

APC (Assembly Process Chart)
APC adalah suatu peta yang menggambarkan langkah dan proses perakitan yang akan dialami komponen, berikut pemeriksaannya (inspeksi) dari awal sampai produk jadi selesai. Manfaat pembuatan APC adalah :
a.      Untuk menentukan kebutuhan operator
b.      Untuk  mengetahui kebutuhan tiap komponen
c.      Alat untuk menentukan tata letak fasilitas
d.      Alat untuk melakukan perbaikan cara kerja
e.      Alat untuk latihan kerja

Struktur Produk
Struktur produk berisi informasi material, komponen, sub assembly yang diperlukan untuk membuat produk jadi. Struktur ini menggambarkan langkah-langkah dalam memproduksi barang jadi dari mulai bahan mentah menjadi komponen, lalu sub assembling, dan kemudian menjadi produk jadi.
 
BOM (Bill Of Material)
            Struktur produk didefinisikan sebagai cara komponen-komponen itu bergabung ke dalam suatu produk salama proses manufakturing, atau Bill of Material dapat didefinisikan adalah daftar list dari bahan, material atau komponen yang dibutuhkan untuk dirakit, dicampur atau membuat produk akhir, dengan jaringan yang menggambarkan hubungan dari induk hingga komponen. Struktur produk (BOM) merupakan sebagai dasar yang dibutuhkan sebagai input dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas produksi yang memiliki ketelitiannya sangat krusial/penting sekali. (Vincent Gaspersz,1998).
BOM untuk tiap-tiap jenis produk perakitan diperlukan untuk memberikan kepada pabrik kebutuhan dan material tertentu. Jenis-jenis BOM : 
1.      Phantom Bill
Phantom Bill merupakan salah satu tipe BOM yang digunakan untuk berbagai fasilitas yang dibutuhkan pada waktu yang sama. Phantom Bill disebut juga transien. Didalam Phantom Bill tidak perlu menulis rencana permintaan sub assembling transien juga kode. Phantom Bill digunakan dalam perakitan yang lebih besar dan bukan merupakan stock.
2.      Modular Bill
Modular Bill merupakan salah satu sub assembly dan bagian-bagian adalah kelompok dalam persetujuan untuk pilihan produk atau hubungan konfigurasi dari produk dari setiap grup disebut modul.
3.      Planning Bill
Dapat digunakan dalam merencanakan fasilitas perencanaan produk agregat untuk produk keluarnya dan menggambarkan item. Dapat juga digunakan untuk merencanakan beban pada sumber daya manufactur.

Penggunaan Bill Of Material secara umum digunakan oleh berbagai macam bidang yang diantaranya yaitu :
a.      Engineering
Dalam bidang engineering penggunaan BOM dibuat sebagai bagian dari perencanaan proses produksi dan juga digunakan untuk  menentukan item-item mana saja yang harus di beli atau dibuat sendiri.
b.      Production Planning Control (PPC)
Pada production planning control penggunaan struktur produk digunakan untuk dilakukan penggabungan dengan master production schedule (MPS) yang digunakan untuk menentukan item-item dalam daftar pembelian dan order produksi yang harus dilepas.
c.      Accounting
Sedangkan dalam accounting struktur produk digunakan dalam menghitung biaya produk dan harga jual.
 
Setiap komponen harus memiliki identifikasi unik / khusus yang hanya mengidentifikasikan satu komponen yang disebut Part Number  atau Item Number. Penentuan part Number dapat dilakukan dengan tiga (3) cara :
1.  Random
Nomor yang digunakan hanya sebagai pengenal/identifier dan bukan sebagai penjelasan (descriptor) tidak menjelaskan lebih jauh mengenai suatu komponen.
2.   Significant
Adalah nomor yang dapat juga menjelaskan informasi khusus mengenai item / komponen tertentu, seperti sumber material (source), bahan, bentuk dan deskripsi.
3.   Semi Significant
Beberapa digit pertama menjelaskan mengenai komponen tersebut,     sementara digit berikutnya berupa angka random.
Tipe level Bill of Material diklasifikasikan menjadi dua (2) level yaitu :
a.      Single Level BOM
Menggambarkan hubungan sebuah induk dengan satu level komponen-komponen pembentuknya.
b.      Multi Level BOM
Mengambarkan struktur produk yang lengkap dari level 0 (produk akhir) sampai level paling bawah.
Sedangkan tipe jenis dari Bill of Material ada dua (2) jenis diantaranya yaitu :
1.   Explosion
a.      Adalah BOM dengan urutan dimulai dari induk sampai komponen pada level paling bawah.
b.      Adalah BOM yang menunjukkan komponen-komponen yang membentuk suatu induk dari level paling atas sampai level terbawah.
c.      Single Level Explosion sama dengan Single Level BOM.
d.      Indented BOM Explosion adalah Multilevel BOM yang dilengkapi informasi level setiap komponen.
e.      Summarized Explosion adalah Multilevel BOM yang dilengkapi jumlah total setiap komponen yang dibutuhkan.
 2.      Implosion
a.      Adalah BOM yang menunjukan urutan komponen – induk.
b.      Untuk mengetahui suatu Part Number menjadi komponen dari induk yang mana saja (kebalikan dari proses Explosion).
c.      Digunakan oleh engineer untuk melihat pengaruh perubahan rancangan komponen terhadap induk-induknya.

Arsenal Menang Telak, Wilshere Banjir Pujian

Setelah menjadi sorotan karena kartu merahnya saat melawan Birmingham akhir pekan lalu, Jack Wilshere tampil cemerlang, mencetak satu gol dan membantu timnya memuncaki klasemen Grup H dengan sembilan poin dari tiga laga, unggul tiga poin atas Shaktar di urutan kedua. "Dia terlihat lebih dewasa," ujar Wenger dikutip Sky Sports. "Kedewasaannya melebihi umurnya, itu tandanya dia pemain berbakat. Saya senang Jack bikin gol karena dia sudah lama mengejarnya."

Tim asal London itu unggul dua gol hingga turun minum dan memperlebar jarak di babak kedua tanpa perlawanan berarti, sebelum akhirnya Eduardo da Silva, mantan bomber Arsenal, mencetak gol hiburan.

"Saya rasa kami menghadapi tim yang bagus," ujar Wenger. "Tetapi kami tajam, secara teknis selalu berada pada level yang bagus dan mempertahankan tekanan dan gol yang tercipta disebabkan karena mereka kelelahan setelah mengejar bola. Gol itu wajar tercipta. " Gol yang tercipta mempertegas catatan kesuburan Arsenal sepanjang Liga Champions musim ini, mencetak 14 gol, melampaui rekor sebelumnya yang dicatat Real Madrid, namun Wenger tak mau terbuai dengan sukses awal kompetisi ini.

"Jangan menanggapinya berlebihan, tetapi kami memang telah menunjukkan jika tim kami punya kualitas yang bagus dan punya modal bagus untuk sukses di kompetisi ini, tetapi ini baru awalnya," ungkap The Professor.

"Semoga kami terus berkembang, terus bermain dengan kompak. Kami tahu kami punya kualitas. Kami adalah tim dengan potensi bagus, kami melihatnya malam ini, dan kami akan menjalani satu pertandingan demi satu," lanjutnya.

Wenger mengaku sedikit ragu saat memainkan kapten Cesc Fabregas jelang megaduel lawan Manchester City akhir pekan nanti.

"Saya memang sedikit ragu awalnya mengenai keputusan ini. Tetapi faktanya dia bisa tampil selama 60 menit tanpa cedera. Itu bagus. Bagus juga bagi Cesc untuk tampil pada laga ini dan jika tak ada masalah dengan kondisinya maka itu hal yang bagus juga. Secara keseluruhan (kemenangan ini) bagus untuk kepercayaan diri tim," tutupnya.

Ketika ditanya mengenai keadaan yang memanas di ruang ganti rivalnya, Manchester United, antara Wayne Rooney dengan sang pelatih Sir Alex Ferguson, Wenger berujar, "Itu benar-benar mengejutkan saya."

Minggu, 17 Oktober 2010

Komitmen dalam Berwirausaha

Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimis yang tingggi karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu dikelolah secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya.
Dalam mencapai keberhasilannya, seorang wirausaha memiliki ciri-ciri tertentu pula. Dalam Enterpreneurship and Small Enterprise Development Report (1986) yang dikutip oleh M. Scarborough dan Thomas W. immerer 1993;5) dikemungkinan beberapa karakteristik kewirausahaan yang berhasil, diantaranya memiliki ciri-ciri:
1.  Proaktif, yaitu berinisiatif dan tegas.
2.  Berorientasi pada prestasi, yang tercermin dalam padangan dan bertindakterhadap peluang, orientasi efisiensi, mengutamakan kualitas pekerjaan, berencana, dan mengutamakan monitoring.
3.  Komitmen kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kontrak dan hubungan bisnis.
Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan
Menurut Zimmererr (1996) untuk mengembangkan ketramplan berfikir, seseorang menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan ketrampilan berpikir digunakan otak sebelah kiri, cirri-cirinya:
·      Selalu bertanya : Apa ada cara yang lebih baik?
·      Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin.
·      Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda.
·      Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang satu jawaban yang benar.
·      Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk mencapai sukses.
·      Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan inovasi.
·      Memiliki ketrampilan helicopter yaitu kemampuan untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas kemudian memfokuskannnya pada kebutuhan untuk berubah.

Dikutip berdasarkan:
Nama : Reza Eka Permana Putra
Kelas  : 4 ID 02
NPM   : 30407710

TANTANGAN BERWIRAUSAHA

Meskipun imbalan dalam berwirasuaha menggiurkan, namun ada juga biaya yang berhubungan dengan kepemilikan bisnis tersebut. Memulai dan mengoperasikan bisnis sendiri membutuhkan kerja keras, menyita banyak waktu dan membutuhkan kekuatan emosi. Kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada bagi wirausaha, tidak ada jaminan kesuksesan. Wirausaha harus menerima berbagai resiko berhubungan dengan kegagalan bisnis. Tantangan berupa kerja keras, tekanan emosional, dan risiko meminta tingkat komitmen dan pengorbanan jika kita mengharapkan mendapatkan imbalan.
KARAKTERISITK WIRAUSAHA
Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju/sukses.
M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 ) mengemukakan delapan karakteristik yang meliputi:
1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
2. Lebih memilih risiko yang moderat.
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera
5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan
6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya   demi masa depan yang lebih baik.
7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
8. Selalu menilai prestasi dengan uang.

Dikutip berdasarkan:
Nama : Reza Eka Permana Putra
Kelas  : 4 ID 02
NPM   : 30407710

KEWIRAUSAHAAN

Yang dimaksud dengan Kewirausahaan adalah seseorang sebagai pembuat keputusan yang membantu terbentuknya suatu sistem ekonomi perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan ini dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, menghasilkan imbalan financial yang nyata. Wirausaha diberbagai industri membantu perekonomian dengan menyediakan pekerjaan dan memproduksi barang dan jasa bagi konsumen dalam negeri maupun di luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa menarik perhatian banyak publik akan tetapi bisnis kecil dan kegiatan kewirauasahaannya setidaknya memberikan andil nyata bagi kehidupan sosial dan perekonomian dunia.
IMBALAN DALAM WIRAUSAHA
Tiap orang dapat saja tertarik kepada kewirausahaan kerena berbagai imbalan yang dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori dasar yaitu Laba, Kebebasan, dan kepuasan dalam menjalani hidup.
·      IMBALAN BERUPA LABA
Wirausaha mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang diinvestasikan tetapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri. Dengan demikian imbalan berupa laba merupakan motofasi yang kuat bagi wirausaha tertentu.
Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan. Beberapa wirausaha mungkin mengambil laba bagi dirinya sendiri atau membagikan laba tersebut, tetapi kebanyakan wirausaha puas dengan laba yang pantas.
·      IMBALAN KEBEBASAN
Kebebasan untuk menjalankan perusahaannya merupakan imbalan lain bagi seorang wirausaha. Hasil survey dalam bisnis berskala kecil tahun 1991 menunjukkan bahwa 38% dari orang-orang yang meninggalkan pekerjaannya di perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaan sendiri. Beberapa wirasuaha menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadnya secara fleksibel. Kenyataannya banyak wirausaha tidak mengutamakan fleksibiltas disatu sisi saja. Akan tetapi wirausaha menghargai kebebasan dalam karir kewirausahaan, seperti mengerjakan urusan mereka dengan cara sendiri, memungut laba sendiri dan mengatur jadwal sendiri.
·      IMBALAN BERUPA KEPUASAN DALAM MENJALANI HIDUP
Wirausaha sering menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan bisnisnya sendiri. Pekerjaan yang mereka lakukan memberikan kenikmatan yang berasal dari kebebasan dan kenikmatan ini merefleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang dan jasa perusahaan. Banyak perusahaan yang dikelolah oleh wirausaha tumbuh menjadai besar akan tetapi ada juga yang relative tetap berskala kecil.

Dikutip berdasarkan:
Nama : Reza Eka Permana Putra
Kelas  : 4 ID 02
NPM   : 30407710