Entri Populer

Kamis, 25 November 2010

Line Balancing

Balancing adalah menyeimbangkan atau menyetarakan. Line Balancing adalah kegiatan menyeimbangkan kapasitas produksi sepanjang lini produksi. Line Balancing adalah mengetahui jumlah stasiun kerja yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk yang telah ditentukan agar mencapai suatu keseimbangan dalam suatu lintasan.
Line Balancing merupakan proses penyeimbangan beban antar stasiun kerja dengan tujuan minimasi jumlah stasiun kerja dan minimasi waktu menganggur dan tiap stasiun kerja pada tingkat keluaran tertentu.
Line balancing atau keseimbangan lini adalah permasalahan pemberian pekerjaan kepada stasiun kerja sehingga pembagian pekerjaan merata (seimbang) dengan mempertimbangkan beberapa batasan (Sly, 2007).
Pengertian lain yaitu sekelompok orang atau mesin yang melakukan tugas-tugas sekuensial dalam merakit suatu produk yang diberikan kepada masing-masing sumber daya secara seimbang dalam setiap lintasan produksi sehingga dicapai efisiensi kerja yang tinggi di setiap stasiun kerja (Gasperz, 2001).
Suatu penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lintasan atau lini produksi sehingga stasiun kerja memiliki waktu yang tidak melebihi waktu siklus dan stasiun kerja tersebut (Handoko, 1997).
Line balancing merupakan metode untuk memecahkan masalah penentuan jumlah orang dan mesin beserta tugas-tugas yang diberikan dalam suatu lintasan produksi (Baroto, 2002).
Tujuan dari penyeimbangan lintasan adalah memaksimalkan kecepatan ditiap stasiun kerja sehingga dicapai efisiensi kerja yang tinggi disetiap stasiun kerja (Kusuma, 1999).
Terdapat 10 langkah pemecahan masalah line balancing. Kesepuluh langkah pemecahan masalah line balancing adalah sebagai berikut.
1.        Mengidentifikasi tugas-tugas individual atau aktivitas yang akan dilakukan.
2.        Menentukan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap tugas itu.
3.        Menetapkan precedence constraints, jika ada yang berkaitan dengan setiap tugas.
4.        Menentukan output dari assembly line yang dibutuhkan.
5.        Menentukan waktu total yang tersedia untuk memproduksi output.
6.        Menghitung cycle time yang dibutuhkan, misalnya waktu diantara penyelesaian produk yang dibutuhkan untuk penyelesaian output yang diinginkan dalam batas toleransi dari waktu (batas waktu yang diizinkan).
7.        Memberikan tugas-tugas pada pekerja dan/ atau mesin.
8.        Menetapkan minimum banyaknya stasiun kerja (work stations) yang dibutuhkan untuk memproduksi output yang diinginkan.
9.        Menilai efektivitas dan efisiensi dari solusi.
Mencari terobosan-terobosan untuk untuk perbaikan proses terus-menerus (continuous process improvement ).[
Masukan yang diperlukan untuk merencanakan keseimbangan lintas perakitan (Kusuma, 1999):
1.        Suatu jaringan yang menggambarkan urutan perakitan.
2.        Data waktu baku pekerjaan tiap operasi, yang diturunkan dari perhitungan waktu baku operasi perakitan.
3.        Kecepatan lintasan yang diinginkan (waktu siklus).
Beberapa metode heuristik penyeimbangan lintasan:
1.        Metode Bobot Posisi
2.        Metode Killbridge Wester
3.        Metode Wilayah
4.        Metode Pembebanan Berurut
Berbagai pendekatan heuristik untuk mengatasi permasalahan keseimbangan lini telah dikembangkan, beberapa diantaranya adalah Ranked Positional Weight dan Killbridge Wester. Kedua metode ini sangat baik dalam hal pemecahan masalah dengan banyak tugas dan stasiun kerja (Nahmias, 2005) dan berdasarkan hasil pengujian, metode Ranked Positional Weight mempunyai kelebihan dalam hal performansi dan kecepatan eksekusi dibandingkan dengan metode Killbridge Wester (Perwitasari, 2008). Metoda lain yang dapat digunakan adalah:
1.    Metode analitik atau matematis
Metode penggambaran dunia nyata melalui simbol-simbol matematis  berupa persamaan dan pertidaksamaan.
2.    Metode simulasi
Metode simulasi merupakan metode yang meniru tingkah laku sistem dengan mempelajari interaksi komponen-komponennya karena tidak memerlukan fungsi-fungsi matematis secara eksplisit untuk merelasikan variabel-variabel sistem, maka model-model simulasi ini dapat digunakan untuk memecahkan sistem kompleks yang tidak dapat diselesaikan secara matematis. Metode-metode simulasi yang digunakan untuk pemecahan masalah line balancing, yaitu:
a.    CALB (Computer Assembly Line Balancing or Computer Aided Line Balancing)
b.    ALPACA (Assembly Line Balancing and Control Activity)
c.    COMSAL (Computer Method or Saumming Operation for Assemble)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar