Entri Populer

Minggu, 06 Maret 2011

Kuranganya Kesadaran Pekerja akan Keselamatan dibidang Perindustrian

Sangat penting kita perhatikan sebab pekerjaan di dunia industri penuh dengan kemungkinan kecelakaan kerja. Ada banyak kegiatan kerja yang jika tidak diperhatikan dapat menyebabkan kita celaka. Oleh karena itulah, maka setiap elemen dalam kegiatan kerja harus benar-benar memperhatikan aspek ini.
Industri adalah lingkungan dimana berbagai macam pekerjaan dilakukan untuk memproduksi barang-barang kebutuhan hidup. Pada saat proses pengerjaan, berbagai mesin dipergunakan untuk proses produksi. Dalam kondisi inilah keselamatan kerja dalam industri perlu mendapatkan perhatian seksama. Bagaimanapun kita tidak ingin mengalami kecelakaan pada saat bekerja.
Penggunaan mesin pada saat melakukan kegiatan kerja memang sangat riskan, sebab sifat mesin yang khas. Mesin akan terus bekerja jika kita tidak menghentikannya. Dan, untuk menghentikan mesin, maka kita harus mematikannya.
Bahkan ada sebuah ungkapan yang sangat pas untuk kondisi ini bahwa matikan mesin sebelum Anda dimatikannya! Inilah aspek dasar yang perlu diperhatikan untuk menerapkan keselamatan kerja dalam industri. Jika tidak, maka jangan heran jika timbul kasus kecelakaan kerja di lingkungan kerja kita.
·                Beberapa Penyebab Kasus Keselamatan Kerja
Sudah terlalu sering kita mendengar dan mendapati kasus keselamatan kerja dalam industri. Tidak sedikit kasus tersebut menyebabkan kematian pada pekerja atau kerusakan yang sangat fatal pada lingkungan kerja. Hal ini tidak terlepas dari beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kasus keselamatan kerja dalam industri tersebut.
Di lingkungan kerja, ada banyak aspek yang terlibat dan setiap aspek memberikan kontribusi yang berbeda dan kadang kontribusi tersebut menyebabkan friksi antar personal. Friksi yang terjadi diantara personal seringkali menjadi sumber kasus keselamatan kerja dalam industri.
Memperhatikan banyaknya kasus dan meneliti segala hal yang menyebabkan kasus keselamatan kerja, maka setidaknya kita dapat menyebutkan beberapa hal yang menjadi sumbernya, yaitu:
·                Tidak Menguasai Pekerjaan
Hal ini seringkali terjadi pada pekerja pemula. Mereka belum mempunyai pengalaman yang cukup untuk melakukan pekerjaan dan memahami hal-hal prinsip dalam pekerjaan. Terutama pada saat mereka  harus mempergunakan mesin untuk bekerja. Mereka yang pemula, tentu saja belum familiar dengan mesin yang digunakan. Akibatnya mereka bekerja dengan dasar coba-coba melakukan pekerjaan.
Bagi mereka mesin adalah hal baru sehingga dibutuhkan kemampuan khusus agar dapat mengoperasionalkan. Untuk mengoperasionalkan mesin dibutuhkan keterampilan khusus dari operatornya. Oleh karena itu, jika mereka pemula seringkali mereka belum menguasai teknik operasional mesin.
Karena kondisi tersebut, maka seringkali pekerja mengalami kecelakaan karena mesin yang mereka gunakan untuk bekerja. Orang mengatakan bahwa mereka dimakan mesin. Sungguh sebuah analogi yang sangat mengerikan.

                Pemakaian Alat yang Tidak Sesuai
Pemakaian alat yang tidak sesuai dengan fungsinya seringkali juga menyebabkan kasus keselamatan kerja dalam industri. Alat-alat yang dipergunakan tidak sesuai dengan fungsinya seringkali dipaksakan dan akibatnya terjadi hal yang tidak kita inginkan.
Seperti kita ketahui, setiap alat mempunyai fungsi masing-masing. Kita tidak dapat menggunakan alat sembarangan. Alat digunakan tidak sesuai dengan peruntukannya dan ini merupakan ‘pemerkosaan’ terhadap alat. Setiap ‘pemerkosaan’ akibatnya tentu sangat merugikan.
Misalnya, tang yang kita gunakan sebagai penjepit ternyata digunakan sebagai pemukul atau hammer. Obeng minus (-) dipaksa untuk digunakan membuka baut yang kepalanya hanya dapat dibuka dengan obeng plus (+). Baut yang tertanam dibuka dengan menggunakan tang. Dan, sering hal tersebut dilakukan untuk peralatan lainnya.
•        Langkah Kerja yang Tidak Prosedural
Setiap mesin untuk menerapkannya diperlukan prosedur khusus. Begitu juga halnya dengan proses pengerjaan benda kerja. Bekerja membutuhkan prosedur kerja. Prosedur kerja menunjukkan tata urutan kerja yang harus dilakukan pada saat bekerja sehingga pekerjaan terselesaikan dengan baik dan benar. Dalam hal ini kita tidak hanya mengutamakan baiknya pekerjaan akhir, tetapi juga benarnya pekerjaan.
Setiap pekerjaan seharusnya dilakukan sesuai dengan tata urutannya. Ini merupakan langkah kerja yang disusun sedemikian rupa dengan memperhitungkan aspek keselamatan kerja dalam industri. Jika tata urutan kerja tidak diikuti, maka keselamatan kerja dapat terancam karenanya.
Mengkondisikan lingkungan kerja sehingga dapat mendukung program keselamatan kerja dalam industri memang membutuhkan kesepakatan bersama. Selain itu, kebersamaan dan kesadaran semua pihak merupakan modal dasar untuk mencegah terjadinya hal-hal negative selama kita melakukan kegiatan kerja di lingkungan kerja.
•        Undang-Undang Keselamatan Kerja Ada 11 Bab
Kondisi ini dilambangkan dengan jumlah gigi pada roda gigi. Ini merupakan pengingat bagi semua orang yang bekerja, bahwa mereka mempunyai undang undang keselamatan kerja yang didalamnya terdapat sebelas bab. Kesebelas bab tersebut secara intens dan khusus membahas berbagai hal terkait dengan keselamatan kerja pekerja.
Dengan memperhatikan peranan lambang keselamatan kerja dalam lingkungan kerja ini, jelas sangat penting bagi semua orang untuk memahami. Jika tidak, mereka harus mempelajari semuanya. Jangan bekerja tanpa memahami konsep dasar lambang keselamatan kerja ini.
Ø   Penyelesaian dan Solusi
Perlu adanya di setiap perusahaan ataupun lingkungan kerja, lambang keselamatan kerja selalu dipasang secara jelas dan dapat dilihat oleh semua orang. Proses pemahaman arti dan manfaat lambang keselamatan kerja oleh para pekerja dan semua orang di lingkungan kerja dapat maksimal. Sosialisasi mengenai keselamatan dan lambang keselamatan kerja selalu dilakukan setiap saat.
Perlu adanya suatu pelatihan terhadap setiap pekerja atau operator di industri mengenai setiap pekarjaan yang akan dilakukan dan pada saat menggunakan mesin-mesin yang ada untuk proses produksi. Pelatihan dilakukan tidak hanya bagi karyawan baru namun juga pada para karyawan yang telah lama bekerja agar didapat suatu standarisasi yang spesifik dari para pekerja yang ada. Terkadang pengalaman serta umur akan sangat penting dalam hal ini. Selain itu penetapan procedural dan tata cara bekerja yang baik dalam melakukan setiap pekerjaan, agar dapat terkoordinasi dengan baik.
Jika kita mampu menjaga dan menumbuhkembangkan pola kesadaran keselamatan kerja dalam industri, maka yakinlah bahwa pola hidup atau gaya hidup sehat dapat kita terapkan sebagai bagian integral masyarakat kerja kita.
Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar